Sabtu, 30 April 2011

Database dan Psikologi

Istilah Data Base
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputersecara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Pembuatan data base dimanfaatkan untuk dapat mengatasi permasalah pada penyusunan suatu data, diantaranya :
a.     a.   Isolasi Data untuk Standarisasi
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu database dibuat suatu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya 
b.      b. Kesulitan pengaksesan data
Kesulitan yang akan terjadi jika belum tersedianya program yang dibutuhkan untuk mengeluarkan suatu data dan penyelesainnya adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan
c.       c. Redudansi dan Inkosistensi
Data Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama dan mengkibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses jadi lebih tinggi 
d.     d.  Multiple User
Alasan database digunakan karena nantinya data tersebut akan dibangun dan digunakan oleh orang banyak dalam waktu yang sama, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu 
e.      e.  Masalah keamanan data
Tidak semua pemakai sistem database diperbolehkan untuk mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang dibuat oleh fasilitas oleh keamanan dari operating system 
f.     f.   Masalah Integritas Data
Data yang tercerai-berai dalam beberapa file bisa disatukan dengan menggunakan Field kunci. Field kunci adalah field yang unik yang bisa mewakili keseluruhan record.
g.   g.    Masalah Data Independence
Jika suatu ketika ada perubahan terhadap struktur datanya, maka program aplikasi harus diubah pula (jika program ditulis dengan Basic atau Pascal), tetapi bila program ditulis dengan DBMS perubahan terhadap program aplikasi cukup menggunakan append, untuk menampilkan data dengan list

Manfaat Data Base dalam Psikologi
            Penggunaan data base dalam bidang Psikologi sangat menguntungkan, karena dengan data base seorang Psikolog dapat dengan mudah mencari data seseorang. Misalnya saja dalam lingkup Psikologi Industri dan Organisasi, seorang Psikolog yang bekerja di bagian HRD, akan sangat membutuhkan data base, karena akan mempermudah Psikolog dalam mencari atau memeriksa data-data yang dimiliki oleh seorang pegawai.
Referensi :


Jumat, 25 Maret 2011

Dampak Kemajuan Teknologi terhadap Dunia Psikologi

Saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah sedemikian pesatnya, terlebih lagi di daerah perkotaan. Era reformasi tidak terlepas dari peran teknologi yang dominan dalam segala bidang. Teknologi sudah menjadi sangat penting untuk diterapkan guna mencapai efektifitas dan efisiensi dari suatu pekerjaan. Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komputer pun akan mempunyai dampak baik secara positif maupun negatif dalam dunia psikologi.
Hal ini didukung oleh banyak faktor yang mempengaruhinya dan dapat terlihat dari segi sistem pendidikan, sarana pendidikan, penyaluran, penyampaian sampai penerimaan pendidikan itu sendiri. Teknologi dalam dunia pendidikan memegang peranan yang penting, terutama setelah berkembangnya Teknologi Informasi dan Komputer. Peranan teknologi saat ini berpengaruh dalam  hal penyampaian materi. Pendidikan yang memasukkan unsur teknologi di dalammya, juga mendukung prinsip konstruktivisme yang merupakan inti dari filsafat pendidikan. Dampak positive dan negative dari perkembangan teknologi tidak hanya terdapat pada dunia pendidikan saja , namun juga sudah menyebar sampai gaya hidup masyarakat, semua yang dilakukan serba cepat, praktis, dan mudah membuat gaya hidup menjadi sedikit konsumtif, serba instan dan terkesan antisocial.
Dibawah ini terdapat beberapa dampak psikologis akibat kemajuan dari teknologi :
1.      Individual space meningkat
yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
2.      Kecemasan social terhadap suatu fenomena meningkat
Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar.
3.      Kebutuhan komercial masyarakat meningkat
sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
4.      Kriminalitas meningkat
5.      Pemenuhan rasa ingin tahu
Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, maka dapat menjawab semua keingintahuan manusia. Dengan teknologi, manusia dapat mencari tahu segala sesuatu, baik yang bersifat baik maupun yang bersifat buruk.
6.      Teknologi dapat mengurangi kreativitas
Teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi bagi manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut.

Sumber Artikel : M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi - psikologizone - teknikinformatika - dbs

Minggu, 27 Februari 2011

SIP


Sistem Informasi Psikologi

Pengertian Sistem Informasi
Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood(1993) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Fungsi Sistem Informasi
·         Membantu dan mempermudah individu atau kelompok dalam melaksanakan aktifitas

Aspek Error dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis Information Systems
Aspek error merupakan isu resiko yang terdapat dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang disebabkan oleh ketidaksengajaan. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Auditor dalam aspek error dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi:
·         Lack of Information. 
Kekurangan informasi yang diterima oleh user mengenai aplikasi atau teknologi informasi (IT) yang dimiliki oleh organisasi akan menyebabkan user kekurangan pengetahuan maupun kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang diimplementasikan oleh organisasi. Hal ini akan menyebabkan user seringkali melakukan error dalam mengoperasikan aplikasi yang ada, sehingga data yang diolah dapat berisiko tinggi, dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
·         Too much jargon. 
Selain kekurangan informasi, jargon atau istilah yang terlalu beragam dalam aplikasi akan membuat user bingung dalam mengoperasikan aplikasi yang ada. Hal ini terutama terjadi pada karyawan yang sudah berumur, sehingga tingkat  kompleksitas dari istilah yang digunakan dapat mempengaruh  resiko tingkat error yang terjadi.
·         Technophobia. 
Pengalaman yang buruk terhadap teknologi informasi (IT) dapat menjadi trauma tersendiri bagi seseorang atau karyawan. Dampak yang paling buruk dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi technophobia. Kesalahan penanganan terhadap technophobia dapat menyebabkan kerugian bagi individu karyawan maupun kerugian besar bagi organisasi bisnis dalam bentuk kesalahan – kesalahan maupun kehancuran data yang dimiliki oleh organisasi bisnis.

Peranan Sistem Informasi
Menurut Alter (1992), peranan system informasi adalah sebagai berikut :
a.       Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas otomasi
b.      Mengaitkan perencanaan, pengerjaan dan pengendali dalam sebuah subsistem
c.       Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai subsistem

E-Learning Sebagai Metoda
            Jika E-learning ditarapkan sebagai metoda, otomatis semua prosesnya dari mulai belajar sampai pada mengajar, itu sepenuhnya menggunakan media teknologi informasi sebagai syarat utama berlangsungnya E-learning tersebut.
Dampak positif dan negative yang ditimbulkan adalah :
·         Positif
a.       Proses pembelajaran bisa di lakukan kapanpun dan dimanapun (terkait dengan ruang dan waktu).
·         Negatif
a.       Tidak adanya komunikasi dua arah antara pelajar dan pengajar
b.      Hubungan social dengan orang lain khususnya dengan teman satu pembelajaran tidak akan terjalin dengan baik
c.       Explorasi dalam proses belajar dan mengajar tidak akan begitu maksimal
d.      Kurangnya tanggung jawabterhadap suatu hal, karena kebebasan dalam belajar tanpa ada pengawasan yang jelas dalam perkembangannya


E-learning Sebagai Tools
            Jika diterapkan sebagai tools atau alat bantu dalam proses pendidikan, proses belajar mengajar tetap dilakukan seperti biasa yang kemudian di bantu dengan E-learning yang mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut. Dengan diterapkannya E-learning sebagai tools, maka Bleanded Learning (metoda belajar campuran) akan terjadi. Kegiatan belajar secara confensional akan berjalan berdampingan dengan e-learning, saling menunjang satu sama lain.
Dampak positif dan negative yang ditimbulkan adalah :
·      Positif
a.       Komunikasi dua arah semua pihak yang terkait didalamnya akan tetap terjalin dengan baik
b.      Terjalinnya hubungan social yang baik antar actor di dalamnya
c.       Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan maksimal dan hasil yang baik pula, karena tidak bertumpu pada satu metode belajar
d.      Proses akan terkoordinasi dengan baik

·      Negatif
a.       Dalam setiap hal pasti ada dampak positif dan negative, akan tetapi sejauh ini tidak terdapat dampak yang negative dalam penerapan e-learning sebagai tools atau alat bantu.

Referensi :
Materi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasihttp://narendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.4